Sobat
Pertiwi! Sudah lama tak menulis lagi di blog tugas SMA duluuuuuuuuuuuuu banget.
Tulisan kali ini berbeda dari yang lain. Saya (menjurus ke subyektivitas)
menulis ini karena ada perasaan yang mengganjal dalam hati ketika saya melihat
pemuda-pemudi berseragam putih abu-abu terombang-ambing ombak probabilitas
karena mereka bingung melanjutkan pendidikan—atau langsung kerja, atau
nganggur, atau multitasking, atau langsung masang tenda biru. Namun, dari dasar
hati saya sangat mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikan ke taraf yang
lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam tulisan ini saya mencoba mencurahkan
paradigma saya terhadap permasalahan ini. Mau itu kuliah, SNMPTN, SBMPTN,
dll..dkk..dsb. Tulisan ini dikhususkan
untuk siswa SMA kelas XII dan pembaca HARUS membaca tulisan ini secara urut dan
lengkap.
Kenapa kuliah?
Saya
berasal dari daerah yaitu sebuah kota unyu di tengah provinsi Jawa Timur,
Kediri namanya. Pendidikan tidak terlalu luar biasa bila dibandingkan ibukota
semacam Bandung (tempat kuliah), Surabaya, apalagi Jakarta. However, kekuatan
pemuda-pemudi yang berasal dari daerah—bisa dikata tidak hanya Kediri saja—ini adalah
niat dan keinginan mereka meraih sesuatu yang lebih tinggi. Dari sinilah
sebenarnya mereka bisa untuk memperoleh dorongan/motivasi untuk menginjak
pendidikan yang lebih tinggi. Mari kita analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Threats) anak-anak SMA masa kini.
Strength (kekuatan) anak-anak SMA masa
kini adalah tentu di intelijensi baik itu kemampuan akademik maupun
non-akademik, hardskill maupun softskill masing-masing anak yang saya akui berbeda-beda.
Tapi tetap inilah kekuatan mereka dan hanya
mereka yang memahami dengan benar kekuatan mereka tersebut. Inilah modal
utama yang nanti akan saya bahas dalam penentuan perkuliahan.
Weakness (kelemahan) anak-anak masa
kini adalah kemalasan dan kurangnya
motivasi mencapai yang lebih tinggi dan lebih baik. Mereka masih banyak
yang ingin sesuatu secara instan! Sesuatu yang baik tidak diperoleh dengan cara
yang mudah lagi instan. Sadarilah!
Kuliah itu bukan cuma belajar akademik, belajar dan belajar mulu. Yakali lu
ngga berak! Kebanyakan kata ‘kuliah’ diasosiasikan sama orang yang belajar di
Perguruan Tinggi Negeri tapi di sini saya gunakan secara luas baik yang di PTS,
PTK, politeknik, dkk dll dsb. Kuliah itu belajar tentang hidup! Apalagi bagi mereka yang sampai merantau jauh dari kampung
halaman. Selain mengasah otak alias hardskill tetapi juga mengasah softskill
misalnya kemandirian, kemampuan kerjasama bersama orang yang beragam baik agama
suku ras, berpikir kritis sehingga tidak mudah dibodohi dan diprovokasi, dan
lain-lain. Selain itu, kuliah bisa menambah teman baik seangkatan, angkatan
atas bawah. Hal ini menambah peluang kalian dalam mencari kerja dan mencari
jodoh di kemudian hari. Yang terpenting adalah ketika lulus dari Perguruan
Tinggi misalnya mendapat gelar Sarjana S1 atau Diploma, seseorang akan
mempunyai nilai lebih dibanding orang lain yang cuma lulusan SMA. Apalagi kalau
berani mengambil PTN/PTS/PTK yang terbaik dan terfavorit sesuai kemampuan dan
keinginan masing-masing. Pasti! Pekerjaan akan lebih mudah didapat. Tidak hanya
pekerjaan, calon mertua pun tidak akan memandang rendah. *kok orientasinya ke
situ mulu mz wqwq* Jadi, jangan takut
untuk melanjutkan pendidikan ke taraf lebih tinggi dan kalau bisa
setinggi-tingginya!!!!!
Opportunities (Kesempatan). Anak-anak SMA masa kini sudah hidup
dalam dunia informasi. Segala informasi tentang pendidikan tinggi bisa diakses
melalui internet trus biasanya ada kakak-kakak alumni yang roadshow ke SMA-SMA
hanya untuk memberi informasi mengenai jurusan, universitas, maupun
perkuliahan. Selain itu, banyak sekali dari mereka yang mengadakan try out
simulasi SBMPTN. Inilah kesempatan
kalian!! Cari informasi tentang perkuliahan mulai dari jurusan, fakultas,
universitas baik itu PTN, PTS, PTK, politeknik dkk, biaya hidup, gaya hidup,
jalur masuk, perbedaan-kesamaan dengan yang lain sebanyak-banyaknya! Karena yang butuh adalah kalian (anak-anak SMA)
sendiri! Jangan sampai kebingungan dan ragu dalam memilih maupun membuang-buang
waktu karena salah pilih maupun kurang pas di hati. Karena yang menjalani adalah
kalian bukan orang tua apalagi pacar kalian. Kalau waktu terbuang, wisuda
mundur, kerja mundur, nikah juga mundur gitu lo! Sebisa mungkin, gunakan yang
ada, kalau bisa booking kakak-kakak alumninya khusus buat ditanya tentang hal
ini.
Threat (Ancaman). Beberapa
threat yang dihadapi antara lain:
1.
Teman
dan pergaulan. Tidak bisa dipungkiri hasutan teman yang nakal yang mengajak
putus sekolah tidak lebih baik dari hasutan setan. Ini berbahaya! Pendidikan
itu bukan cuma sekolah, kita semua tahu itu. Namun, pendidikan secara formal
dapat membantu pribadi menjadi lebih baik di masa depan atau kasarnya kerja
enak dan cari jodoh enak. Tidak hanya itu, teman dapat mempengaruhi pilihan
jurusan/universitas. Misal ada pacarnya masuk univ A si anak SMA ikut-ikutan. Tolong! Semua itu tidak lebih penting
dari doa orang-tua kalian yang ingin anaknya sukses seperti yang orang tua dan anak itu sendiri inginkan.
2.
Biaya.
Tidak juga bisa dipungkiri beberapa anak SMA takut kuliah karena biaya baik
biaya SPP/UKT untuk kuliah, biaya hidup, biaya transpor, biaya daftar dll dkk
dsb. Jangan takut! Kalau kalian
masih percaya pemerintah, pasti tahu bahwa anggaran pendidikan sangat besar.
Selain itu, banyak instansi yang concern betul dengan pendidikan. Ya, beasiswa. Banyak banget beasiswa di
luar sana. Mulai dari potongan SPP Kuliah, biaya hidup, biaya tugas akhir,
santunan plus asrama, dll. Semua itu pasti bisa didapatkan. Adapula Beasiswa
Bidikmisi (khusus yang kruang mampu) sehingga kuliah cuma 0 rupiah plus uang
bulanan. Selain beasiswa, beberapa perguruan tinggi favorit yang saya tahu
misal ITB, UI, UGM melihat kemampuan orang tua calon mahasiswa untuk menentukan
uang SPP yang cocok bagi mereka. Asalkan jujur, apa adanya, dan giat mencari
informasi kalian tidak akan kesulitan. Sekali
lagi, jangan malas! Kalian misa cari informasi di internet atau tanya-tanya
ke kakak alumni kalian.
Kuliah bukan cuma
buat kalian (anak-anak SMA) saja. Ketika kaliah berhasil diterima dan studi
di perguruan tinggi yang kalian dambakan, kalian dapat membanggakan orang tua
dan nama almamater SMA. Selain itu, kalian juga membuka jalan bagi adik-adik
kelas kalian di masa selanjutnya. Biasanya, kalian juga akan jalan-jalan ke
SMA-SMA untuk berbagi pengalaman kalian ke adik-adik kelas. Dan jujur, karena
saya sudah mengalami, rasanya sangat menyenangkan bisa mengedukasi orang lain.
Kuliah bukan cuma milik orang mampu! Kuliah bukan cuma belajar, belajar, dan
belajar dengan buku-buku tebal! Kuliah bukan penyiksaan dan juga bukan
pembebasan! Namun, banyak benefit yang akan kalian petik kelak di kemudian
hari. Udah siap kuliah? Yaqin qamu? Oke lanjut!
Tips dan Trik SNMPTN
SPOILER ALERT : SNMPTN HANYA TUHAN
DAN PANITIA YANG TAHU. KESUKSESAN DITENTUKAN OLEH IKHTIAR ANDA.
Sebenarnya gimana cara kerja SNMPTN? Menurut saya, secara pengamatan kasar, SNMPTN itu layaknya berbasis kepercayaan. Maksudnya, PT memberikan kepercayaan kepada SMA-SMA untuk mengirimkan siswa-siswi terbaik mereka sehingga dapat studi di PT tersebut. Kepercayaan ini dapat digapai dengan meninjau kualitas SMA tersebut misalnya dari akreditasi, popularitas, tingkat prestasi siswa, dll. Selain itu juga ditinjau alumni SMA yang studi di PT tersebut mulai dari jumlahnya, prestasinya, IP/IPKnya, ada/tidaknya kasus, dll. Kualitas siswa yang, istilahnya, 'dikirim' oleh SMA tersebut sangat lah penting dipertimbangkan. Kemudian setelah basis kepercayaan, calon yang 'dikirim' akan di seleksi bebarengan dengan calon-calon yang lain. Bwegitchuuu...
Sebenarnya gimana cara kerja SNMPTN? Menurut saya, secara pengamatan kasar, SNMPTN itu layaknya berbasis kepercayaan. Maksudnya, PT memberikan kepercayaan kepada SMA-SMA untuk mengirimkan siswa-siswi terbaik mereka sehingga dapat studi di PT tersebut. Kepercayaan ini dapat digapai dengan meninjau kualitas SMA tersebut misalnya dari akreditasi, popularitas, tingkat prestasi siswa, dll. Selain itu juga ditinjau alumni SMA yang studi di PT tersebut mulai dari jumlahnya, prestasinya, IP/IPKnya, ada/tidaknya kasus, dll. Kualitas siswa yang, istilahnya, 'dikirim' oleh SMA tersebut sangat lah penting dipertimbangkan. Kemudian setelah basis kepercayaan, calon yang 'dikirim' akan di seleksi bebarengan dengan calon-calon yang lain. Bwegitchuuu...
Lihat
dirimu! Apa sih yang kamu inginkan? Kamu pengen belajar apa? Kamu pengen
memperdalam ilmu apa? Kamu ingin jadi apa? Coba tanyakan dan jawab kepada
dirimu sendiri petanyaan di atas. Ketahui
dan pahami betul apa yang ingin kamu pelajari dan perdalam. Selain itu, ketahui apa bakat kamu. Bakat? Cara
mudah mengetahui bakat adalah apa yang suka kamu lakukan dan apa yang menonjol
baik itu nilai maupun dari pendapat orang lain dalam dirimu. Misalnya, saya
suka otret-otret dan menemukan persamaan fisika berarti fisika murni. Saya suka
bermain data tapi dalam pembukuan dan pengaturan akun-akun nasabah misalnya
berarti akuntansi. Saya suka bermain data dan mengolahnya sehingga tau maksud
data ini apa berarti statistika. Saya suka belajar tentang perdangangan, pasar,
dan uang berarti ekonomi. Saya suka menerapkan ilmu fisika saya untuk membuat
alat misalnya alat kedokteran berarti fisika teknik atau biomedis. Saya suka
apalagi hayo??? Nah, kamu bisa mendiskusikan ini dengan bimbingan konseling,
guru, kakak-kakak alumni atau saya ( follow dan dm instagram: devaraadhika atau
kontak email) supaya kamu tidak tersesat dalam menentukan jurusan. Selain itu,
lihat nilai-nilai di ujian-ujian kamu (jangan langsung rapor karena banyak
rapor yang kena katrol ajaib) mana yang paling bagus di situlah tendensi bakat
kamu. Kalau kamu peka terhadap dirimu sendiri, pasti kamu sadar mana pelajaran yang
saya paling mampu kerjakan dan lakukan. Jangan
memaksakan terhadap diri sendiri!
Lalu, bagaimana dengan yang saya
inginkan? Cara mudah mengetahui yang kamu inginkan adalah liat cita-cita realistis kamu. Cita-cita di sini bukan berupa pekerjaan /pencapaian tapi
apa yang ingin kamu kerjakan.
Misalnya, saya suka biologi tapi biologi terkait tanaman sayangnya kurang suka
kalau cuma belajar ilmunya saya ingin
bisa merekasaya tanaman itu dan saya suka di laboratorium. Berarti kamu punya
tendensi menjadi peneliti atau bahkan engineer. Sehingga bisa saja ambil
rekayasa hayati. Kalau terkait mikroorganime ambil mikrobiologi, atau rekayasa
untuk pangan berarti pertanian dll.
Kenapa
semua ini penting? Sekali lagi, yang kuliah adalah kamu! Kamu yang
menjalani. Kamu yang akan mempelajari semua itu. Kalau kamu tidak menyukai
pelajarannya, kamu tidak akan bisa berprestasi di sana. Kuliah jadi malas. IP
jelek. Nggak pernah ikut lomba. Lulus kuliah telat atau malah bisa di DO!! Kalo
begitu nanti efeknya wisuda telat, kerja amburadul, jodohpun sulit. Maka dari
itu, penting bagi kamu untuk mencari sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya
informasi mata kuliah dan apa yang dipelajari, apa yang dilakukan, apa yang
didapat di jurusan yang kamu akan pilih. Itulah gunanya internet dan
kakak-kakak alumni!
Kenapa
ngga prospek kerja dulu? Saya pribadi kurang setuju kalau anak-anak SMA
terlalu sibuk bertanya prospek kerja. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas,
pekerjaan akan lebih mudah kamu dapat
kalau studi dan perkuliahan kamu berjalan dengan sangat bagus atau setidaknya
sesuai definisi sukses kamu. Kalau kamu senang studi di jurusan yang kamu pilih
dalam arti suka pelajarannya, giat dan rajin kuliah, suka jurusannya, studi
kamu bakal lancar. Kamu bisa mendapat IP yang bagus, ikut berbagai macam lomba
dan menorehkan prestasi di sana, kamu bahkan bisa aktif organisasi dan
menajamkan softskill kamu. Mungkin, kamu bisa dapat beasiswa ke luar negeri. Dan
akhirnya, kamu punya nilai lebih untuk dilirik para pemberi kerja atau
perusahaan. Pekerjaan akan lebih mudah di dapat. Jadi, prospek kerja penting
untuk pertimbangan memilih jurusan tapi sebaiknya diutamakan. Yang mungkin
diutamakan adalah jurusan X nanti kerjanya apa, dimana, dan bagaimana,
relasi-relasi dan akreditas universitas yang dipilih dengan
perusahaan-perusahaan, serta pekerjaan alumni di jurusan tersebut lulusan
universitas tersebut.
Langkah selanjutnya adalah pilih jurusan/fakultas. Pahami betul
diri kalian dulu baru menginjak langkah ini! Jangan langsung pilih perguruan tingginya! Saya kurang setuju kalau
kamu terjebak gengsi kamu sendiri dan balik lagi seperti di atas akhirnya
kesusahan kuliah. Kebanyakan masuk kuliah karena PTN nya bergengsi dan bisa
dipamerkan ke orang lain. I say NO! Itu
adalah kesalahan umum. Arogansi kalian nanti cuma berlangsung sekitar
beberapa bulan saja. Sudahlah, pikirkan dulu kalian kuliahnya nanti lancar atau
tidak. Nah, yang perlu diperhatikan adalah apakah kalian akan masuk langsung ke
jurusan ataukah fakultas ataukah ada peminatan ataukah penjurusannya baru nanti
di tingkat sekian atau bagaimana. Misalnya, di ITB, berbeda dengan univ lain,
kamu akan memilih fakultas bukan jurusan. Baru nanti di tingkat dua kalian akan
dijuruskan. Inf lebih lanjut cek web ITB (jangan malas!).
Pilih
universitas apakah PTN/PTK/PTS/politeknik! Yang harus diperhatikan adalah daerah PTN itu. Ada aturannya kan kalau
kita tidak bisa mengisi semua slot pilihan dengan PTN di luar provinsi SMA? Nah,
pertimbangkan hal tersebut. Apakah kalian diperbolehkan oleh orang tua untuk
kuliah di luar provinsi tempat tinggal kalian? Diskusikan dengan orang tua
karena restu orang tua lebih dari segalanya dan ini benar-benar terjadi. Univ
mana yang bisa kamu capai? Lihat nilai dan saingan kamu untuk memastikan hal
ini. Tapi, jika kamu benar-benar ingin, jangan
ragu untuk mengejarnya meskipun harus SBMPTN atau Mandiri atau bahkan coba lagi
tahun depan! Kemudian, pastikan jurusan kamu berada di apakah
PTN/PTS/PTK/politeknik dan univ tersebut apa dan dimana.
Waktu jaman saya SNMPTN, ada tiga
slot pilihan PTN. Saran saya adalah isi
satu saja. Satu jurusan di satu PTN yang benar-benar kamu inginkan dan
terdaftar. Alasannya, PTN akan melihat niat kamu bahwa kamu sungguh-sungguh
ingin masuk jurusan di PTN tersebut. Misal kamu ingin lebih dari satu, saran
saya:
· 1.
Dua
jurusan di satu PTN yang sama.
Alasannya, kalau PTN berbeda, PTN penilai pada pilihan pertama akan merasa
dirinya sedang kamu bandingkan dengan PTN pada pilihan kedua.
2.
Sesuai
aturan. Dua jurusan di satu PTN yang
sama dan satunya dari satu provinsi.
3.
Tahu passing grade? Kalau bisa pilihan kedua dan/atau
ketiga diisikan jurusan di PTN tertentu dengan passing grade yang jauh lebih rendah dari pilihan satu untuk
meningkatkan peluang kamu diterima. Tapi...
SPOILER ALERT : SNMPTN HANYA TUHAN
DAN PANITIA YANG TAHU. KESUKSESAN DITENTUKAN OLEH IKHTIAR ANDA.
Langkah
selanjutnya adalah cek peluang. Perkirakan persaingan kamu
di sana. Untuk jurusan yang kamu pilih, cek berapa kursi yang disediakan,
berapa peminat, dan berapa yang diterima. Kemudian perkirakan estimasi yang
diterima dari yang berminat dari tahun ke tahun. Informasi ada di web SNMPTN
atau kanal berita. Kalau bisa sekalian cek persentase yang diterima baik jalur
SNMPTN maupun SBMPTN secara keseluruhan. Setelah itu, cek saingan kamu yang satu SMA dengan kamu. Abaikan SMA lain di kotamu!
Perhatikan bagaimana nilai saingan kamu itu dan konsultasikan dengan BK sekolahmu. Kalau misal nilai sainganmu itu lebih rendah dari kamu, jangan ragu untuk maju. Kalau lebih tinggi darimu, coba kamu cari good deal dengan sainganmu tersebut. PDKT laah.... Jangan makan teman! Dan, yang paling penting, cek alumni SMA kamu yang diterima di jurusan di PTN yang kamu inginkan!
Berapa jumlah mereka dari tahun ke tahun? Apakah ada trennya? Tren ini sangat penting karena misal 'kuota' SNMPTN untuk sekolahmu punya tren konstan yakni 2015 untuk FK diterima 1 anak tahun berikutnya tetap 1 anak, maka kemungkinan—masih kemungkinan lo yaaaaa—tahun selanjutnya juga 1 anak. Maka, di sinilah kamu harus atur strategi mempertimbangkan saingan satu sekolahmu untuk jurusan yang kamu pilih. Hubungi langsung
alumni tersebut dan tanya bagaimana prestasinya selama kuliah. Karena
kemungkinan alumni sangat berpengaruh. Jangan
takut PDKT dengan alumni!
Berdoa dan cari good deal dengan orang tua. Seperti yang dikatakan oleh SPOILER ALERT di atas, kekuatan Yang Maha Kuasa ikut campur dalam permainan peluang ini. Dan excuse-Nya bisa kamu peroleh dengan satu-satunya jalan yaitu berdoa. Selain itu, dalam penentuan baik itu jurusan/fakultas maupun PT, kamu harus menemukan jalan yang aman dan tenang alias penuh restu dari orang tua dan orang sekitar kamu. Alasannya, pasti kamu tidak mau kan ada permasalahan muncul akibat backstreet? Oleh karena itu, jangan memaksakan egomu maupun terpaksakan ego orang tuamu. Carilah jalan tengah dalam perumusan strategi SNMPTN ini.
Dalam SNMPTN, yang harus kamu
tekankan adalah strategi kamu jika kamu ingin diterima. Kurang-kurangilah ego
dan gengsi. Namun, yang paling terpenting adalah impian kamu. Jangan sampai putus harapan jika kamu tidak lolos
SNMPTN! Atau mungkin hasil perankingan oleh BK berdasarkan nilai kurang
memuaskan sehingga kamu disarankan untuk memilih jurusan yang kurang kamu
minati. Jangan terlalu lemah untuk
menyerah! Sekali lagi, yang kuliah adalah kamu bukan orang lain!
Tips dan Trik SBMPTN
Sebenarnya saya belum pernah
mengikuti SBMPTN. Namun, beberapa curhatan dan kisah dari teman-teman cukup
untuk disampaikan kepada Sobat Pertiwi. Sama dengan SNMPTN, jalur SBMPTN ini
hanya Tuhan dan panitia yang menentukan tapi berdasarkan seberapa besar usaha
kamu. Semakin kamu giat berusaha semakin lancar jalanmu dan semakin baik hasil
yang kamu terima.
Untuk pemilihan jurusan saya rasa
sama dengan SNMPTN. Kenali dirimu dulu, apa yang kamu suka dan kamu inginkan.
Selain itu, yang terpenting adalah perhatikan
passing grade! Passing grade itu
apa? Setahu saya passing grade merupakan persen jawaban/hasil ujian tulis benar
terendah sebagai batas bawah kamu bisa masuk ke jurusan tersebut. Kalau pasing
grade besar, maka kamu harus mempunyai nilai cukup besar untuk dapat masuk
jurusan tersebut. Nah, dalam memilih jurusan, urutkan dari jurusan yang paling
kamu minati (dan tentu saja, kamu mampu capai) dengan passing grade tertinggi
kemudian slot selanjutnya diisi dengan yang lebih rendah. Sekali lagi jangan
sok gengsi!
Obstacles dalam menghadapi adalah kemalasan. Jujur saja, kemalasan adalah musuh terbesar kehidupan. Banyak
anak-anak SMA yang meremehkan segala macam ujian tulis PT dan lebih
mementingkan ujian nasional. Oke, UN memang tidak kalah penting. Namun, menurut
saya, ujian tulis PT dapat menentukan masa depan kamu. Menentukan langkah kamu
selanjutnya. Ditambah fakta bahwa, siswa SMA yang diterima melalui SNMPTN hanya
sekitar 10-15 % tiap tahunnya dari yang mendaftar. Oleh karena itu, saran saya
adalah tetap prioritaskan SBMPTN / Ujian
tulis lainnya. Maksudnya, kalo misal UN tidak mempengaruhi kelulusan,
mending belajar untuk SBMPTN/ujian tulis masuk PT. Alasannya sebenarnya masih
kooperatif. Coba analogikan! Misalnya, kamu berusaha dan berlatih untuk
lompatan sejauh 5 meter. Orang di sekitar kamu tahu dan mendukung kamu untuk
berusaha hingga lompatan sejauh itu. Meskipun kamu tahu diri kamu sendiri belum
tentu bisa dan guru hanya menargetkan kamu bisa lompat 2 meter saja. Namun
ternyata pada kenyataannya kamu hanya bisa melompat sejauh 3 meter. Kamu pasti
sudah akan berbangga dan orang di sekitarmu tidak akan dengan mudah menghardik
betapa besarnya usahamu. Pelajaran yang dipetik, jangan ragu untuk berusaha lebih dari yang ada karena usaha tidak akan
mengkhianati hasil.
Saran saya adalah belajar SBMPTN/ Ujian tulis PT lainnya mulai
dari SEKARANG!!! Jangan
menunggu-nunggu pengumuman SNMPTN karena kamu, jujur saja, akan chaos. Mulailah
dengan mengukur kemampuan kamu saat ini sampai di mana. Bagaimana caranya? Adalah
dengan mengikuti Try Out / Simulasi SBMPTN yang diadakan oleh instansi manapun.
Jangan ragu berinvestasi untuk masa depan! Meskipun kamu belum belajar SBMPTN
sama sekali malah dengan TO tersebut-lah kamu bisa tahu otak kamu sampai di
mana dan posisi kamu di mana bila bersaing dengan siswa lainnya. Sehingga kamu
akan terpacu untuk belajar.
Apa sih untungnya ikut Try Out/Simulasi?
Manajemen
waktu. Banyak orang
yang sudah pintar dan merasa mampu namun gagal karena manajemen waktu mereka
ketika mengerjakan soal sangat buruk. Mungkin kalian merasa cukup hanya dengan
mengerjakan buku soal-soal SBMPTN. Tapi, saya sangat sarankan untuk tidak
berpacu pada hal itu saja. Karena kebanyakan hanya akan seperti ini :
mengerjakan, tidak bisa, lihat pembahasan, merasa sudah tahu, dan sebentar saja
lupa. Itu adalah kesalahan umum. Ditambah kalian mengerjakan buku tersebut
tidak ada target durasi. Jadi, TONAMPTN benar-benar membantu manajemen waktu
kalian.
Manajemen
stress/nervous. Kesalahan umum yang terjadi adalah banyak siswa yang merasa
dirinya sudah bisa namun ketika menghadapi soal mereka terlalu deg-degan/takut
sehingga menyebabkan ‘blank’ atau lupa materi yang sudah dipelajari. Karena
merasa ada beban di pundak mereka baik itu harapan orang tua, teman,
orang-orang di sekitar maupun masa depan mereka sendiri. Nah, dengan memaksa
diri kamu ikut simulasi lama kelamaan akan merasa lebih santai dalam menghadapi
tes.
Cicilan
Masa Depan. Sedikit demi sedikit kalau kalian rutin ikut simulasi,
lama-lama ilmu akan bertambah. Ditambah kalian rajin belajar di sela-sela tiap
simulasi. Maka ketika menghadapi kenyataan bahwa SNMPTN bukan jalan bagi
kalian, kalian sudah siap untuk SBMPTN. Sekali
lagi, jangan ragu untuk berinvestasi demi masa depan dan jodoh yang lebih baik! Ngga enak kan liburan malah belajar? Ngga bisa ikut prom night/perpisahan karena kepikiran? Udahlah, mulai belajar dari sekarang!!!!!
Selain ikut-ikut Try Out sebaiknya jika mampu juga mengikuti les di lembaga bimbingan belajar. Alasannya adalah kalian akan mengetahui kemampuan kalian dibandingkan teman satu les, fasilitas konsultasi dengan tenaga pendidik, informasi terbaru dan lengkap mengenai SBMPTN, info passing grade, bank soal lebih banyak dan beragam, metode simulasi lebih mantap dan terstruktur. Namun, tetap belajar sendiri jangan dilupakan.
Sekian dulu ya kalau ada yang kurang
akan saya tambahkan pada postingan selanjutnya! Sampai jumpa!
Ditulis asli oleh Devara Adhika (ITB)
0 comments:
Post a Comment