Assalamuallaikum.
Salam sejahtera bagi para sobat pertiwi! Masih semangat ya menjaga lingkungan
kita? Nah siapa yang bilang ia cinta tanah air tapi tidak cinta untuk menjaga
tanah dari polusi pancemaran dan perusakan? Itulah pembohong besar. Nah, sobat
Pertiwi, yuk mari kita mempelajari mengenai polusi pencemaran tanah di post
berikut.
Gambar 1.1 Timbunan sampah penyebab pencemaran tanah |
2
Tanah
3.1
Kondisi Tanah yang Belum Tercemar
Tanah yang tidak tercemar adalah tanah
yang masih memenuhi unsur dasarnya seperti tanah. Tanah yang tidak tercemar
oleh zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah yang tidak tercemar adalah tanah
yang baik, dan tanah yang baik tentu akan subur. Tanah yang subur menghasilkan
kemaslahatan, bagi kehidupan manusia.
Berikut
ciri-ciri tanah tidak tercemar: Tanahnya subur, Trayek pH minimal 6, maksimal
8, Tidak berbau busuk, tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal,
Tidak Mengandung logam berat dan Tidak mengandung sampah anorganik
Karateristik Tanah
Tubuh tanah
(solum) tidak lain adalah batuan yang
melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan
saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersierdan kebanyakan terbentuk dari
masa Pleistosen.
Tubuh tanah
terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah
mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah
organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap
bahan organik yang terdegradasi.
Tanah
organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara.
Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung
beberapa asam organik
(substansi humik) hasil dekomposisi berbagai
bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral,
pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk
hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu
menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar
tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
Tanah
non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel
pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh
komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau(debu), dan lempung. Tanah
pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah
dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh(loam).
Warna tanah
merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat
bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga
putih. Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan
organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun
proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan,belerang,
dan nitrogen. Warna
tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang
tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia
pembentukannya.
Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam
atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol
atau warna yang terkonsentrasi.
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik
tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang
antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase
gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung
dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai
porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran
besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air.
Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori
dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan
lempung sehingga kekurangan makropori.
3.2
Kandungan Zat Kimia pada Tanah Belum Tercemar
Tanah tersusun dari empat bahan utama, yaitu bahan mineral,
bahan organik, air, dan udara. Jumlahnya berbeda-beda untuk setiap jenis dan
lapisan tanah. Pada tanah lapisan atas umumnya mengandung bahan mineral, bahan
organik, udara, dan air (kandungan udara dan air dapat berubah). Bahan organik
seperti humus mempengaruhi sifat-sifat tanah seperti yaitu sebagai sumber
unsur hara N; P; S, meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan unsur
hara.
Stalling (1957) menyatakan bahwa
kemantapan agregat tanah dimungkinkan dengan adanya bahan perekat seperti liat,
CaCO3, Fe-hidroksida, bahan organik, zat lendir sehingga butir-butir tanah
tersebut kuat satu sama lain. Kepekaan tanah akan erosi bergantung pada mudah
atau tidaknya agregat tanah didispersikan oleh air dan mudah tidaknya agregat
terangkut air.
Tanah
tersusun dari bahan padatan, air, dan udara. Bahan padatan tersebut dapat
berupa bahan mineral dan bahan organik. Bahan mineral terdiri dari pertikel
pasir, debu, dan lempung. Ketiga pertikel ini menyusun tekstur tanah. Sedangkan
bahan organik berkisar 5 % dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan
organik sedikit dalam tanah tetapi memegang peranan penting dalam menentukan
kesuburan tanah. Bahan organik adalah sekumpulan senyawa-senyawa organik
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi. Baik berupa humus
atau hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan
termasuk juga mikrobia yang terlibat dan berada di dalamnya.
Gambar 1.2 Tanah yang masih sehat subur untuk lahan pertanian |
3.3
Kadar atau Konsetrasi
Zat Kimia
Kadar atau kandungan dalam
tanah antara lain 45% (volume) bahan mineral, 3-5% bahan organik, 20-30% udara,
dan 20-30% air (kandungan udara dan air dapat berubah).
3.4
Manfaat
Tanah
berperan penting bagi berbagai aktifitas kehidupan di muka bumi. Tanah
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berikut ini beberapa
pemanfaatan tanah oleh manusia.
a.
Pemanfaatan tanah secara langsung, contoh pemanfaatan tanah secara langsung
adalah digunakan untuk pembuatan genteng, batu bata dan campuran pembuatan
semen.
b.
Pemanfaatan tanah secara tidak langsung, contoh pemanfaatan tanah secara tidak
langsung adalah mengolah tanah untuk ditanami berbagai jenis tanaman, untuk
pondasi bangunan, dan untuk dibuat jalan sebagai prasarana-transportasi.
Fungsi lain Tanah adalah :
1. Sanitasi
dan menanggulangi pencemaran lingkungan
2. Jamban
keluarga atau umum yang menggunakan sumur resapan/septic tank, tinja diserbu
dan dicerna jasad renik tanah menjadi bebas kuman, zat pengotor, dan zat
pengganggu, termasuk yang menimbulkan bau tidak sedap.
3. Tanah
berkemampuan menyaring cairan yang meresap, menjadikannya jernih dan bersih,
bebas dari bahan-bahan tersuspensi, sebelum masuk ke air bumi atau air sungai.
Secara
umum, pemanfaatan tanah atau lahan dapat juga dibedakan menjadi pertanian dan
non pertanian. Pemanfaatan lahan untuk pertanian antara lain perkebunan, sawah
dan ladang. Pemanfaatan lahan di bidang non pertanian, antara lain permukiman
jalan dan industri. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk
menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi
ini.
Tanah sangat penting peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan unsure hara, air dan sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.
Tanah berfungsi juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi
sebagian besar hewan yang ada di darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak.
Penyebab dan
Akibat Pencemaran Tanah
·
Pembuangan
limbah domestik
Limbah domestik ialah samapah yang berasal
dari rumah tangga. Timbunan sampah yang berasal dari
limbah domestik ini dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah),
bau. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa
dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida,
adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan
pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur
permukaan dan tekstur tanah.
Limbah lainnya adalah
oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan
air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme
di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan
bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas,
cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh
mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran
tanah
.
·
Pembuangan Limbah Industri
Padatan, lumpur, bubur yang
berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri.
Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan
limbah padat ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga
menimbulkan bau di sekitarnya karena .
Tertimbunnya limbah ini
dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang
meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim
kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang
mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri
pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme.
Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme
yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini
pun menyebabkan pencemaran tanah.
·
Penggunaan Pupuk Kimia
berlebihan
Limbah pertanian yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantashama
tanaman, misalnya DDT.
Pupuk yang digunakan secara
terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru
pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan
bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di
dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap
pestisida tersebut.
a) Cara Menanggulangi
Pencemaran Tanah
Penanganan
khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak diperlukan agar
tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah
organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat
baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua
bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut
ketempat pembuangan akhir.
Sampah
organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan bahan urukan,
kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat
kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll
sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses
pembusukan organik yang alami.
Gambar 1.3 Land Inceneration |
Sampah
anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang
terbaik dengan daur ulang. Limbah industri harus diolah dalam pengolahan
limbah, sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Kurangilah penggunaan bahan-bahan
yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Salah satu
contohnya adalah dengan mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus
dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati.
Nah,
sekian pos mengenai pencemaran tanah atau soil pollution berikut pengertian,
penyebab, kandungan zat kimia, dan cara penanggulangannya. Artikel ini
merupakan artikel pendidikan dari berbagai sumber yang sudah diolah sedemikian
rupa. Terima kasih atas kunjungan Anda para sobat Pertiwi! Indonesia: Jaga,
Cintai, Lestarikan! Follow up: @devaraadhika_ Kunjung lagi ya!!!!
Pertamax gan, nice info
ReplyDeleteKunjungi blog ane juga ya 5shared-7.blogspot.com :)
Thanks, sobat Pertiwi!
DeleteYah gagal pertamax :v
ReplyDeleteNice info gan.. Bisa dibuat mareri Kimia Lingkungan di sekolah ane..
Meski bukan yang pertama komen, tetep pertama bagi Pertiwi. Thanks, sobat Pertiwi semoga bermanfaat
Deletesipp dahh,,
ReplyDeletehttp://myrubiccube.blogspot.com
Thanks, sobat Pertiwi!
DeleteLengkap banget dah infonya..
ReplyDeleteKunjungi juga blog gue nabellarizqi.blogspot.com :D
Thanks, sobat Pertiwi semoga bermanfaat
Deleteblog nya keren
ReplyDeletefollow ya kharismagita231097.blogspot.com :)
Thanks, sobat Pertiwi semoga bermanfaat. Anda akan saya kunjungi. :)
DeleteNice info gan (y) request yang kayak gini lagi dong (y)
ReplyDelete