AD (728x60)

Powered by Blogger.

(Tab Widget 3)

(Tab Widget 4)

Thursday, September 11, 2014

Kimia Lingkungan: Tanah, Pencemaran Tanah atau Soil - Land Poluttion

Share & Comment
Assalamuallaikum. Salam sejahtera bagi para sobat pertiwi! Masih semangat ya menjaga lingkungan kita? Nah siapa yang bilang ia cinta tanah air tapi tidak cinta untuk menjaga tanah dari polusi pancemaran dan perusakan? Itulah pembohong besar. Nah, sobat Pertiwi, yuk mari kita mempelajari mengenai polusi pencemaran tanah di post berikut.
Gambar 1.1 Timbunan sampah penyebab pencemaran tanah


2     Tanah
3.1         Kondisi Tanah yang Belum Tercemar
Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang masih memenuhi unsur dasarnya seperti tanah. Tanah yang tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang baik, dan tanah yang baik tentu akan subur. Tanah yang subur menghasilkan kemaslahatan, bagi kehidupan manusia.
Berikut ciri-ciri tanah tidak tercemar: Tanahnya subur, Trayek pH minimal 6, maksimal 8, Tidak berbau busuk, tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal, Tidak Mengandung logam berat dan Tidak mengandung sampah anorganik
Karateristik Tanah
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersierdan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasirlanau(debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh(loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan,belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya.
Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi.
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.

3.2         Kandungan Zat Kimia pada Tanah Belum Tercemar
Tanah tersusun dari empat bahan utama, yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Jumlahnya berbeda-beda untuk setiap jenis dan lapisan tanah. Pada tanah lapisan atas umumnya mengandung bahan mineral, bahan organik, udara, dan air (kandungan udara dan air dapat berubah). Bahan organik seperti humus mempengaruhi sifat-sifat tanah seperti yaitu sebagai sumber unsur hara N; P; S, meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan unsur hara.
          Stalling (1957) menyatakan bahwa kemantapan agregat tanah dimungkinkan dengan adanya bahan perekat seperti liat, CaCO3, Fe-hidroksida, bahan organik, zat lendir sehingga butir-butir tanah tersebut kuat satu sama lain. Kepekaan tanah akan erosi bergantung pada mudah atau tidaknya agregat tanah didispersikan oleh air dan mudah tidaknya agregat terangkut air.
          Tanah tersusun dari bahan padatan, air, dan udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa bahan mineral dan bahan organik. Bahan mineral terdiri dari pertikel pasir, debu, dan lempung. Ketiga pertikel ini menyusun tekstur tanah. Sedangkan bahan organik berkisar 5 % dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik sedikit dalam tanah tetapi memegang peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah. Bahan organik adalah sekumpulan senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi. Baik berupa humus atau hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia yang terlibat dan berada di dalamnya. 

Gambar 1.2 Tanah yang masih sehat subur untuk lahan pertanian

3.3         Kadar atau Konsetrasi Zat Kimia
Kadar atau kandungan dalam tanah antara lain 45% (volume) bahan mineral, 3-5% bahan organik, 20-30% udara, dan 20-30% air (kandungan udara dan air dapat berubah).

3.4         Manfaat
Tanah berperan penting bagi berbagai aktifitas kehidupan di muka bumi. Tanah dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berikut ini beberapa pemanfaatan tanah oleh manusia.
a. Pemanfaatan tanah secara langsung, contoh pemanfaatan tanah secara langsung adalah digunakan untuk pembuatan genteng, batu bata dan campuran pembuatan semen.
b. Pemanfaatan tanah secara tidak langsung, contoh pemanfaatan tanah secara tidak langsung adalah mengolah tanah untuk ditanami berbagai jenis tanaman, untuk pondasi bangunan, dan untuk dibuat jalan sebagai prasarana-transportasi.
Fungsi lain Tanah adalah :
1.    Sanitasi dan menanggulangi pencemaran lingkungan
2.    Jamban keluarga atau umum yang menggunakan sumur resapan/septic tank, tinja diserbu dan dicerna jasad renik tanah menjadi bebas kuman, zat pengotor, dan zat pengganggu, termasuk yang menimbulkan bau tidak sedap.
3.    Tanah berkemampuan menyaring cairan yang meresap, menjadikannya jernih dan bersih, bebas dari bahan-bahan tersuspensi, sebelum masuk ke air bumi atau air sungai.
Secara umum, pemanfaatan tanah atau lahan dapat juga dibedakan menjadi pertanian dan non pertanian. Pemanfaatan lahan untuk pertanian antara lain perkebunan, sawah dan ladang. Pemanfaatan lahan di bidang non pertanian, antara lain permukiman jalan dan industri. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini.
Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsure hara, air dan sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah berfungsi juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan yang ada di darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.

Penyebab dan Akibat Pencemaran Tanah

·         Pembuangan limbah domestik
Limbah domestik ialah samapah yang berasal dari rumah tangga. Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik ini dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.
Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah. Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah
.
·         Pembuangan Limbah Industri
Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya karena .
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah.

·         Penggunaan Pupuk Kimia berlebihan
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantashama tanaman, misalnya DDT. 
Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

a)      Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses pembusukan organik yang alami.

Gambar 1.3 Land Inceneration

            Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur ulang. Limbah industri harus diolah dalam pengolahan limbah, sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Kurangilah penggunaan bahan-bahan yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Salah satu contohnya adalah dengan mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati.

            Nah, sekian pos mengenai pencemaran tanah atau soil pollution berikut pengertian, penyebab, kandungan zat kimia, dan cara penanggulangannya. Artikel ini merupakan artikel pendidikan dari berbagai sumber yang sudah diolah sedemikian rupa. Terima kasih atas kunjungan Anda para sobat Pertiwi! Indonesia: Jaga, Cintai, Lestarikan! Follow up: @devaraadhika_ Kunjung lagi ya!!!!
Tags: , , , , , , , ,

Ditulis oleh

Saya adalah siswa SMA, pelajar di kelas Akselerasi, seorang blogger, pemerhati lingkungan dan senang berbagi.

11 comments:

  1. Pertamax gan, nice info

    Kunjungi blog ane juga ya 5shared-7.blogspot.com :)

    ReplyDelete
  2. Yah gagal pertamax :v
    Nice info gan.. Bisa dibuat mareri Kimia Lingkungan di sekolah ane..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Meski bukan yang pertama komen, tetep pertama bagi Pertiwi. Thanks, sobat Pertiwi semoga bermanfaat

      Delete
  3. sipp dahh,,
    http://myrubiccube.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. Lengkap banget dah infonya..
    Kunjungi juga blog gue nabellarizqi.blogspot.com :D

    ReplyDelete
  5. blog nya keren
    follow ya kharismagita231097.blogspot.com :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks, sobat Pertiwi semoga bermanfaat. Anda akan saya kunjungi. :)

      Delete
  6. Nice info gan (y) request yang kayak gini lagi dong (y)

    ReplyDelete

 

Video Sobat

Kata Bijak

"Apakah jika pohon terakhir akan ditebang, dan mata air terakhir berhenti mengalir, baru saat itulah manusia sadar bahwa uang tidak dapat dimakan dan diminum. "

~Sobat Pertiwi, PIB~
"Earth provides enough to satisfy every man's needs, but not every man's greed. "

~Mahatma Gandhi~

Coretan Terbaru

Indonesia: Jaga, Cintai, Lestarikan!

Mengapa? Lingkungan alam Indonesia sedang mencapai masa kritis sekarang karena berbagai macam perusakan dan penghancuran karena ulah manusia. Maka, Sobat Pertiwi, mari kita menjaga, mencintai, melestarikan lingkungan alam dan buatan Indonesia sebaik mungkin !
Copyright © Deva Untuk Pertiwi | Designed by Someone